Paruntu' kana
1. Tena nalari tamparanga
ᨈᨙᨊ ᨊᨒᨑᨗ ᨈᨄᨑᨂ
Terjemah : “laut tidak akan lari”
Makna : tidak perlu tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu, harus tenang namun mantap.
2. Teako nararangi allo mange jama-jamannu
ᨈᨙᨕᨀᨚ ᨊᨑᨑᨂᨗ ᨕᨒᨚ ᨆᨂᨙ ᨍᨆ ᨍᨆᨊᨘ
Terjemah : “janganlah kesiangan ke tempat kerja"
Makna : Orang yang bangun kesiangan akan tidak mendapatkan rezeki
3. Kamai jeknek ri lekok paccok
ᨀᨆᨕᨗ ᨍᨙᨊᨙ ᨑᨗ ᨒᨙᨀᨚ ᨄᨌᨚ
Terjemah : “bagaikan air di daun talas”
Makna : kedudukannya goyah.
4. Kualleangi tallanga na toalia
ᨀᨘᨕᨒᨙᨕᨂᨗ ᨈᨒᨂ ᨊ ᨈᨚᨕᨒᨗᨕ
Terjemah : “lebih baik tenggelam daripada surut kembali”
Makna : pantang mundur dari perjuangan sebelum mencapai cita-cita.
5. Kamai caccak naipika pallanga lompo
ᨀᨆᨕᨗ ᨌᨌ ᨊᨕᨗᨄᨗᨀ ᨄᨒᨂ ᨒᨚᨄᨚ
Terjemah : “bagaikan cecak yang terjepit balok besar”
Makna : seseorang yang tak dapat bergerak/berbuat apa-apa atau menyangkal semua tuduhan yang telah dipaparkan buktinya; orang yag tak mampu bicara karena ketakutan.
6. Uru-urunaji nasengge, senggei pole sengge tassikali-kalimami
ᨕᨘᨑᨘ ᨕᨘᨑᨘᨊᨍᨗ ᨊᨔᨙᨁᨙ ᨔᨙᨁᨙᨕᨗ ᨄᨚᨒᨙ ᨔᨙᨁᨙ ᨈᨔᨗᨀᨒᨗ ᨀᨒᨗᨆᨆᨗ
Terjemah : “hanya awalnya saja rajin, tapi lama kelamaan hanya sekali-sekali saja”
Makna : sindiran kepada orang yang cepat bosan dalam bekerja.
7. La nupassangkammaji kau onde-onde jama-jamanga
ᨒ ᨊᨘᨄᨔᨀᨆᨍᨗ ᨀᨕᨘ ᨕᨚᨉᨙ ᨕᨚᨉᨙ ᨍᨆ ᨍᨆᨂ
Terjemah : “engkau menyamakan kue onde-onde pekerjaan ini”
Makna : Sindiran kepada orang yag selalu menganggap remeh dan enteng suatu pekerjaan padahal pada akhirnya tidak ada yang selesai.
8. Olok-oloka lagi na niak tonja paccena
ᨕᨚᨒᨚ ᨕᨚᨒᨚᨀ ᨒᨁᨗ ᨊ ᨊᨗᨕ ᨈᨚᨍ ᨄᨌᨙᨊ
Terjemah : “sedangkan hewan punya rasa iba”
Makna : sindiran kepada orang yang tak punya rasa iba kepada sesama manusia, terutama kepada anak dan sanak saudara.
9. Lamung-lamungna taua najagai nalamung-lamunna niak tonja na tanajampangia
ᨒᨆᨘ ᨒᨆᨘᨊ ᨈᨕᨘᨕ ᨊᨍᨁᨕᨗ ᨊᨒᨆᨘ ᨒᨆᨘᨊ ᨊᨗᨕ ᨈᨚᨍ ᨊ ᨈᨊᨍᨄᨂᨗᨕ
Terjemah : “tanaman orang yang dipelihara, sedangkan tanamannya sendiri ditelantarkan”
Makna : orang yang menelantarkan anak dan keluarganya namun malah mengurusi anak dan keluarga orang lain.
10. Lalang dolangapi naerok ingak, basapi naerok appayung
ᨒᨒ ᨉᨚᨒᨂᨄᨗ ᨊᨕᨙᨑᨚ ᨕᨗᨂ ᨅᨔᨄᨗ ᨊᨕᨙᨑᨚ ᨕᨄᨐᨘ
Terjemah : “nanti ditengah pelayaran baru mau ingat (tobat), sudah basah baru mau mencari payung”
Makna : terlambat bertobat, terlambat berbuat kebajikan, sudah sekarat baru mau beriman.
11. Kamma tongi tau anngukirika ri jekneka
ᨀᨆ ᨈᨚᨂᨗ ᨈᨕᨘ ᨕᨂᨘᨀᨗᨑᨗᨀ ᨑᨗ ᨍᨙᨊᨙᨀ
Terjemah : “seperti orang menulis diatas air”
Makna : melakukan perbuatan yang tak bermanfaan lagi sia-sia; memberi nasihat kepada orang yang tak membutuhkannya.
12. Jekneka cinik ia tonja nanaik ia tonja nanaung
ᨍᨙᨊᨙᨀ ᨌᨗᨊᨗ ᨕᨗᨕ ᨈᨚᨍ ᨊᨊᨕᨗ ᨕᨗᨕ ᨈᨚᨍ ᨊᨊᨕᨘ
Terjemah : “lihatlah air, ada saatnya pasang, ada saatnya surut”
Makna : keadaan hidup yang silih berganti susah senang adalah bagian kehidupan yang harus diperhatikan.
13. Napiraknyuki pole bebena
ᨊᨄᨗᨑᨎᨘᨀᨗ ᨄᨚᨒᨙ ᨅᨙᨅᨙᨊ
Terjemah : “dia mencuci muka dengan air liurnya”
Makna : orang yang berusaha menutupi kesalahannya tapi malah semakin menambah malu dan memperbesar kesalahannya.
14. Tappukmi urak-urak kallonga appote-pote natanapinraya gauk-gaukna
ᨈᨄᨘᨆᨗ ᨕᨘᨑ ᨕᨘᨑ ᨀᨒᨚᨂ ᨕᨄᨚᨈᨙ ᨄᨚᨈᨙ ᨊᨈᨊᨄᨗᨑᨐ ᨁᨕᨘ ᨁᨕᨘᨊ
Terjemah : “sudah putus urat leher berteriak-teriak, tetapi tetap tak mengubah tingkah lakunya”
Makna : tidak mau menerima pelajaran atau nasihat.
15. Pammappakna ciduka pammokkolinna taranga
ᨄᨆᨄᨊ ᨌᨗᨉᨘᨀ ᨄᨆᨚᨀᨚᨒᨗᨊ ᨈᨑᨂ
Terjemah : “pemotongnya yang runcing, penumpulnya yang tajam”
Makna : memberi kebebasan seluas-luasnya kepada seseorang dalam hal tertentu.
16. I lalangi basa i lalangi tongi kalotorok
ᨕᨗ ᨒᨒᨂᨗ ᨅᨔ ᨕᨗ ᨒᨒᨂᨗ ᨈᨚᨂᨗ ᨀᨒᨚᨈᨚᨑᨚ
Terjemah : “didalam basah, didalam pula kering”
Makna : rajin dan giat bekerja, tidak mengenal lelah.
17. Panne alle cinik ri pamantanganna biasa tonji antu sigentok-gentok
ᨄᨊᨙ ᨕᨒᨙ ᨌᨗᨊᨗ ᨑᨗ ᨄᨆᨈᨂᨊ ᨅᨗᨕᨔ ᨈᨚᨍᨗ ᨕᨈᨘ ᨔᨗᨁᨙᨈᨚ ᨁᨙᨈᨚ
Terjemah : “perhatikanlah piring di tempatnya sering pula berbenturan”
Makna : bagaimanapun rukunnya sebuah pasangan suami istri, suatu waktu akan muncul juga perselisihan sebagai fase hidup.
18. La tommo akjekneka basa
ᨒ ᨈᨚᨆᨚ ᨕᨍᨙᨊᨙᨀ ᨅᨔ
Terjemah : “hanya orang yang mandi saja yang basah”
Makna : jangan melibatkan orang lain yang tak berkepentingan atau tak tahu menahu persoalan yang kita hadapi.
19. Sipaccinikang lomo-lomo tasipaccinikang sukkarak
ᨔᨗᨄᨌᨗᨊᨗᨀ ᨒᨚᨆᨚ ᨒᨚᨆᨚ ᨈᨔᨗᨄᨌᨗᨊᨗᨀ ᨔᨘᨀᨑ
Terjemah : “saling memperlihatkan kemudahan dan tidak saling membawa kesulitan”
Makna : saling membantu dalam mencapai kemajuan, saling mempermudah urusan dan tidak saling menghalangi.
20. Angulummi naung batu lompoa nanggulung naik batu-batu cakdia
ᨕᨂᨘᨒᨘᨆᨗ ᨊᨕᨘ ᨅᨈᨘ ᨒᨚᨄᨚᨕ ᨊᨁᨘᨒᨘ ᨊᨕᨗ ᨅᨈᨘ ᨅᨈᨘ ᨌᨉᨗᨕ
Terjemah : “batu besar sudah bergulir kebawah, sedangkan batu kecil bergulir keatas”
Makna : orang-orang berpangkat dan berpengaruh telah kehilangan wibawa dan pengaruhnya, sementara orang kecil (karena suatu hal) muncul ke permukaan.
21. Sangkontu sanrapang tongi miong tukguruka anakna
ᨔᨀᨚᨈᨘ ᨔᨑᨄ ᨈᨚᨂᨗ ᨆᨗᨕᨚ ᨈᨘᨁᨘᨑᨘᨀ ᨕᨊᨊ
Terjemah : “bagaikan kucing yang jatuh anaknya”
Makna : orang yang kebingungan didalam menghadapi persoalan, tidak tahu harus berbuat bagaimana.
22. Tau amminawang ri arusuk bannyang, kerema e arusuka kere tongi mae
ᨈᨕᨘ ᨕᨆᨗᨊᨓ ᨑᨗ ᨕᨑᨘᨔᨘ ᨅᨎ ᨀᨙᨑᨙᨆ ᨕᨙ ᨕᨑᨘᨔᨘᨀ ᨀᨙᨑᨙ ᨈᨚᨂᨗ ᨆᨕᨙ
Terjemah : “orang yang ikut pada arus deras, kemana arus mengalir kesitu pun ia ikut”
Makna : dikatakan pada orang yang tak berpendirian teguh, hanya hanyut dan mengikuti arus yang ada.
23. Tau akrasa malaekak
ᨈᨕᨘ ᨕᨑᨔ ᨆᨒᨕᨙᨀ
Terjemah : “orang berbau malaikat”
Makna : dikatakan kepada orang yang memakai wangi-wangian.
24. Kamai jeknek ri lekok paccok
ᨀᨆᨕᨗ ᨍᨙᨊᨙ ᨑᨗ ᨒᨙᨀᨚ ᨄᨌᨚ
Terjemah : “bagaikan air di daun talas”
Makna : kedudukannya goyah.
25. Jangan lekleng anrikbak tannga banngi
ᨍᨂ ᨒᨙᨒᨙ ᨕᨑᨗᨅ ᨈᨂ ᨅᨂᨗ
Terjemah : “ayam hitam terbang tengah malam”
Makna : masalah/perkara yang tidak jelas dan tak dapat didukung dengan bukti sedikitpun.
26. Ammotereki bosia naik pole ri langika
ᨕᨆᨚᨈᨙᨑᨙᨀᨗ ᨅᨚᨔᨗᨕ ᨊᨕᨗ ᨄᨚᨒᨙ ᨑᨗ ᨒᨂᨗᨀ
Terjemah : “hujan kembali lagi ke langit”
Makna : keadaan sudah berbalik, orang kaya meminta kepada orang miskin; orang pintar meminta nasihat pada orang bodoh.
27. Sangkamma tongi darek nipeppeka
ᨔᨀᨆ ᨈᨚᨂᨗ ᨉᨑᨙ ᨊᨗᨄᨙᨄᨙᨀ
Terjemah : “seperti kera yang habis dipukul”
Makna : bungkam, diam tidak mau bicara.
28. Golla pokokna, kaluku tanngana, paria cappakna
ᨁᨚᨒ ᨄᨚᨀᨚᨊ ᨀᨒᨘᨀᨘ ᨈᨂᨊ ᨄᨑᨗᨕ ᨌᨄᨊ
Terjemah : “Gula awalnya, kelapa pertengahannya, peria ujungnya”
Makna : pergaulan yang mulanya sangat erat, namun lama kelamaan jadi renggang dan akhirnya bermusuhan.
29. Kamma tongi jabirik lekbak sissilia
ᨀᨆ ᨈᨚᨂᨗ ᨍᨅᨗᨑᨗ ᨒᨙᨅ ᨔᨗᨔᨗᨒᨗᨕ
Terjemah : “bagaikan ikan mujair yang disisiki”
Makna : dikatakan kepada orang yang pakaiannya acak-acakan, tidak tahu merawat diri.
30. Tau pakbambangan cerak
ᨈᨕᨘ ᨄᨅᨅᨂ ᨌᨙᨑ
Terjemah : “Orang yang panas darah”
Makna : pemarah, orang yang mudah marah dalam hal yang tidak wajar.
31. Sangkontu sanrapang tongi darek nisarea bunga
ᨔᨀᨚᨈᨘ ᨔᨑᨄ ᨈᨚᨂᨗ ᨉᨑᨙ ᨊᨗᨔᨑᨙᨕ ᨅᨘᨂ
Terjemah : “seperti monyet yang dihadiahi bunga”
Makna : (Sind.) orang yang tak tahu menghargai barang yang bagus/mahal, orang yang tak menghargai jasa baik orang lain kepadanya.
32. Sangkamma tongi jangang-jangang jakbaka
ᨔᨀᨆ ᨈᨚᨂᨗ ᨍᨂ ᨍᨂ ᨍᨅᨀ
Terjemah : “bagai burung didalam sangkar”
Makna : seseorang yang selalu merasa terbelenggu dengan keadaan, terus gelisah dan tidak tentram terhadap apa yang diterimanya.
33. Kontu bosi tukguruk naung ri kassika
ᨀᨚᨈᨘ ᨅᨚᨔᨗ ᨈᨘᨁᨘᨑᨘ ᨊᨕᨘ ᨑᨗ ᨀᨔᨗᨀ
Terjemah : “bagai hujan yang turun menimpa pasir”
Makna : berbuat baik kepada orang yang tak tahu balas budi; menasihati orang yang tak memerlukan nasihat seperti itu.
34. Lekbak lokokmi atingku, lekbak panrakmi nyawaku
ᨒᨙᨅ ᨒᨚᨀᨚᨆᨗ ᨕᨈᨗᨀᨘ ᨒᨙᨅ ᨄᨑᨆᨗ ᨎᨓᨀᨘ
Terjemah : “hatiku telah luka, perasaanku telah remuk”
Makna : sakit hati yang tak mungkin disembuhkan, kekecewaan yang sangat mendalam.
35. Kammai anging ammirik nyawana
ᨀᨆᨕᨗ ᨕᨂᨗ ᨕᨆᨗᨑᨗ ᨎᨓᨊ
Terjemah : “bagaikan angin yang berhembus hatinya”
Makna : orang yang selalu berubah-ubah sifat dan wataknya, kadang baik, kadang tidak baik.
36. Kontui jeknek simata massolonna
ᨀᨚᨈᨘᨕᨗ ᨍᨙᨊᨙ ᨔᨗᨆᨈ ᨆᨔᨚᨒᨚᨊ
Terjemah : “bagaikan air yang selalu mengalir”
Makna : dikatakan pada orang yang selalu menolong orang lain yang sedang kesulitan.
37. Kalenna attarattuk na taua napiani
ᨀᨒᨙᨊ ᨕᨈᨑᨈᨘ ᨊ ᨈᨕᨘᨕ ᨊᨄᨗᨕᨊᨗ
Terjemah : “dia yang kentut, orang lain yang dituduh”
Makna : dikatakan kepada orang yang melakukan kejahatan, namun menuduh orang lain dan tidak berani bertanggungjawab.
38. Tena annuk tena garese
ᨈᨙᨊ ᨕᨊᨘ ᨈᨙᨊ ᨁᨑᨙᨔᨙ
Terjemah : “tidak ada suara”
Makna : dikatakan pada seseorang yang melakukan suatu kegiatan dengan tiba-tiba tanpa memberitahu, terutama kepada keluarga dekat.
39. Takkulleai nitakgalak taun-taunna
ᨈᨀᨘᨒᨙᨕᨕᨗ ᨊᨗᨈᨁᨒ ᨈᨕᨘ ᨈᨕᨘᨊ
Terjemah : “tidak dapat ditangkap bayangannya”
Makna : dikatakan kepada orang yang pandai mencari alasan, pandai bicara, namun kata-katanya belum tentu benar.
40. Punna tena pangaliknu anngirang-inrangko panngalik na niak nupake-pake
ᨄᨘᨊ ᨈᨙᨊ ᨄᨂᨒᨗᨊᨘ ᨕᨂᨗᨑ ᨕᨗᨑᨀᨚ ᨄᨂᨒᨗ ᨊ ᨊᨗᨕ ᨊᨘᨄᨀᨙ ᨄᨀᨙ
Terjemah : “jika kau tak memiliki rasa malu, pinjamlah supaya ada yang kau manfaatkan”
Makna : dikatakan kepada orang yang tak mau membela/mempertahankan kehormatan diri atau keluarganya dari gangguan orag lain.
41. Sangkamma tau tena niassengi passolongang jeknekna
ᨔᨀᨆ ᨈᨕᨘ ᨈᨙᨊ ᨊᨗᨕᨔᨙᨂᨗ ᨄᨔᨚᨒᨚᨂ ᨍᨙᨊᨙᨊ
Terjemah : “seperti orang yang tidak diketahui aliran airnya”
Makna : (sind.) orang yang bertingkah seperti orang baik-baik padahal memiliki rencana jahat; orang rendahan yang bertingkah seperti kalangan atas.
42. Niak tonja antu paccena punna pacce naekbak lading
ᨊᨗᨕ ᨈᨚᨍ ᨕᨈᨘ ᨄᨌᨙᨊ ᨄᨘᨊ ᨄᨌᨙ ᨊᨕᨙᨅ ᨒᨉᨗ
Terjemah : “ada juga pedihnya, tetapi pedih karena teriris pisau”
Makna : dikatakan kepada orang yang tak mempunyai rasa belas kasihan terhadap penderitaan atau musibah yang menimpa orang lain.
43. Takkulleai nitakgalak taun-taunna
ᨈᨀᨘᨒᨙᨕᨕᨗ ᨊᨗᨈᨁᨒ ᨈᨕᨘ-ᨈᨕᨘᨊ
Terjemah : “tidak dapat ditangkap bayangannya”
Makna : dikatakan kepada orang yang pandai mencari alasan, pandai bicara, namun kata-katanya belum tentu benar.
44. Bajik birittana tasambajik rupanna gauka
ᨅᨍᨗ ᨅᨗᨑᨗᨈᨊ ᨈᨔᨅᨍᨗ ᨑᨘᨄᨊ ᨁᨕᨘᨀ
Terjemah : “indah berita tapi tidak seindah buktinya”
Makna : kadang berita yang orang katakan telah ditambah-tambah dari kenyataan yang sebenarnya.
45. Namanna antu kaluwaraya punna nionjok anngokkok tonji
ᨊᨆᨊ ᨕᨈᨘ ᨀᨒᨘᨓᨑᨐ ᨄᨘᨊ ᨊᨗᨕᨚᨍᨚ ᨕᨂᨚᨀᨚ ᨈᨚᨍᨗ
Terjemah : “semut saja kalau diinjak pasti menggigit”
Makna : serendah-rendahnya orang, apabila terlalu dihina pasti melawan juga.
46. Tau mallak ri taung-taunna
ᨈᨕᨘ ᨆᨒ ᨑᨗ ᨈᨕᨘ ᨈᨕᨘᨊ
Terjemah : “orang yang takut kepada bayangannya”
Makna : hal-hal yang dapat memperburuk situasi atau dapat membuat kemarahan memuncak.
47. Taenamo nassengangi kalenna, alloa naparek banngi, banngia naparek allo
ᨈᨕᨙᨊᨆᨚ ᨊᨔᨙᨂᨂᨗ ᨀᨒᨙᨊ ᨕᨒᨚᨕ ᨊᨄᨑᨙ ᨅᨂᨗ ᨅᨂᨗᨕ ᨊᨄᨑᨙ ᨕᨒᨚ
Terjemah : “sudah tidak tahu lagi dirinya, siang dianggapnya malam, malam dijadikannya siang”
Makna : dikatakan kepada orang yang sibuk atau giat bekerja tanpa memperhatikan istirahat dan kemampuan fisiknya.
48. Kammai batu panggaluguna kuakluk naung
ᨀᨆᨕᨗ ᨅᨈᨘ ᨄᨁᨒᨘᨁᨘᨊ ᨀᨘᨕᨒᨘ ᨊᨕᨘ
Terjemah : “bagai batu rasanya kutelan turun”
Makna : menerima musibah dengan sabar walaupun terasa sangat menyakitkan.
49. Ranrang tappauk kusambungi, sombalak kekkek kutampeng ri makminasaku mannyombali mateknea
ᨑᨑ ᨈᨄᨕᨘ ᨀᨘᨔᨅᨘᨂᨗ ᨔᨚᨅᨒ ᨀᨙᨀᨙ ᨀᨘᨈᨄᨙ ᨑᨗ ᨆᨆᨗᨊᨔᨀᨘ ᨆᨎᨚᨅᨒᨗ ᨆᨈᨙᨊᨙᨕ
Terjemah : “tali yang putus ku sambung, layar yang robek kutambal karena ku ingin melayari kebahagiaan”
Makna : teguh dalam pendirian dan tegar dalam cita-cita guna mewujudkan kebahagiaan dan ketenangan hidup.
50. Appikru naiki ri langika
ᨕᨄᨗᨑᨘ ᨊᨕᨗᨀᨗ ᨑᨗ ᨒᨂᨗᨀ
Terjemah : “meludah keatas langit”
Makna : ingin mencelakakan orang yang di atas (penguasa) namun yang hancur adalah dirinya sendiri; ingin melemparkan kesalahannya kepada orang lain namun malah dirinya sendiri yang bertambah celaka.
Komentar
Posting Komentar